Jumat, 30 Mei 2024. Rupanya berkahnya hari Jumat juga terasa sampai di kelas-kelas. Bagaimana tidak, setiap hari Jumat setiap siswa madrasah merasakan asupan pahala dari amal infaq yang mereka sedekahkan. Meski 1.000 sampai 2.000 rupiah yang mereka keluarkan, namun aksi kebaikan yang mereka lakukan merupakan ladang amal kebaikan yang selalu bertambah setiap pekannya.
Di setiap Jumat pagi bu Aisyah Turidho yang membidangi seksi peribadatan berkeliling ke setiap kelas dengan membawa RFID, yakni sebuah alat pemindai e-money siswa. “Ini namanya sedekah digital” ujar bu Aisyah sembari menjelaskan cara kerjanya alat tersebut. “Misalnya siswa menyebut angka 1000 rupiah, maka siswa tersebut tinggal menempelkan kartu id cardnya ke alat ini maka dengan sendirinya dia telah berinfak sebesar jumlah itu” jelas bu Aisyah.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ibas Kholisah, sang bendahara sekolah menjelaskan tentang peruntukan dana infak tersebut, “Dana infak yang terkumpul sepenuhnya untuk kegiatan sosial seperti membantu siswa yatim-piatu, donasi fakir miskin di sekitar sekolah, menjenguk siswa sakit, bantuan jika ada wali murid yang terkena musibah/meninggal, donasi kebencanaan, bantuan sosial filantropi seperti kanker anak dan bantuan sosial lainnya”
Yang terpenting dari itu semua, infaq digital ini mengajarkan kepada siswa untuk berempati terhadap masalah sosial yang diderita oleh orang lain. “Pembelajaran akhlak mulia diantaranya memberikan simpati dan sekaligus empati kepada orang-orang yang lebih membutuhkan, salah satunya dengan infaq digital yang setiap jumat dilakukan di madrasah kami” jelas bu Dede Munawaroh salah seorang pengampu bidang studi aqidah akhlak di MTs Attaqwa 03 Babelan ini seraya menutup perbincangan dengan tim Humas.




