Babelan, 12 Juni 2025 — Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah (KKMTS) 5 yang meliputi wilayah Babelan, Tarumajaya, dan Tambun Utara menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) khusus untuk membahas rencana penerapan Kurikulum Deep Learning di madrasah. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat MTs Attaqwa 03, Babelan, dan dihadiri oleh para wakil kepala madrasah bidang kurikulum dari tiga kecamatan tersebut.
Focus Group Discussion (FGD ini menghadirkan narasumber utama Bapak Hamdani, M.Pd, selaku Pengawas Pendidikan Madrasah (Dikmat) Kementerian Agama Kabupaten Bekasi. Dalam pemaparannya, Hamdani menekankan pentingnya adaptasi kurikulum di era digital, khususnya dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 5.0.
“Kurikulum Deep Learning adalah susunan materi dan pengalaman belajar yang dirancang untuk membantu siswa memahami dan menguasai konsep, teknik, dan aplikasi dari deep learning,” jelas Hamdani. Ia juga menggarisbawahi bahwa deep learning merupakan bagian dari kecerdasan buatan (AI) yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, Hamdani menyampaikan bahwa kurikulum ini tidak hanya menekankan aspek teknologi, tetapi juga keterampilan abad ke-21 seperti problem-solving, computational thinking, dan data literacy. “Kita harus menyiapkan generasi yang siap menghadapi pekerjaan berbasis AI dan data di masa depan,” ujarnya.
Ketua KKMTS 5, H. Irfan Shidiq, MA, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme peserta FGD. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan pembinaan seperti ini sangat penting agar guru-guru tetap relevan dalam perkembangan ilmu keguruan. “Ilmu keguruan adalah ilmu yang dinamis. Di masa artificial intelligence dan coding, pemahaman guru tentang keduanya menjadi sebuah keniscayaan,” tegas Irfan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin KKMTS 5 yang secara berkala menyelenggarakan workshop dan pembinaan untuk peningkatan kualitas pendidikan madrasah di Kabupaten Bekasi.(Abeng)
Comments are closed